Sabtu, 02 Maret 2013

CERPEN GUA


 Oh,Namanya Rizal…
“ Saatnya berangkat sekolah” sahutku dengan sangat semangat.Pasalnya hari Senin ini ada pelajaran sekolah yang sangat Aku gemari apalagi kalau bukan IPS,pelajaran yang dapat mengajak kita mempelajari struktur Bumi terbentuk,dan masih banyak lagi.
Baru saja didepan gerbang rumah,sesosok Pria tinggi semampai yang mengenakan seragam osis putih abu-abu berkacak pinggang memandangku dari atas rumahnya,tanpa mengalihkan pandangannya itu.Dan sampai Aku tak terlihat lagi,barulah ia pergi.Tapi tak kuhiraukan masalah itu.
“Huft,akhirnya selesai juga”sahutku sedikit kelelahan.siang ini dengan mendadak guru mata pelajaran sejarah mengadakan ulangan harian,untung saja tadi malam aku sempat membaca buku sejarah.
Tet…tet…tet
Bel berbunyi sebanyak 3 kali.Aku bergegas membereskan buku-buku pelajaran dan memasukkan kedalam tas.Saatnya untuk pulang dan istirahat di rumah.Sebenarnya siang ini,aku harus kumpul organisasi sastra dan teater di museum lampung,tetapi entah mengapa aku ingin sekali sampai dirumah.Akhirnya Aku meminta izin kepada guru pembimbing dengan alasan ada urusan keluarga.Dan Aku diizinkan untuk pulang.
            Dan lagi-lagi tepat di depan gerbang rumahku.Sesosok pria itu mencul kembali,kali ini dia mengenakan baju santai dan duduk bersila sambil memetik gitarnya tanpaku tahu nada dan syairnya.Dan hatiku berdetak kencang saat dia menatapku lagi,kencang sekali saat dia senyum sumringah,dan Aku pun membalas dengan senyum pula.
“udah 1 tahun ini,cowok itu tinggal dirumah besar itu Muth!”sahut Sesil,sambil memegang ice cream.
“oh…emang siapa sih namanya?Cuma sendiri tah dirumah sebesar itu?”tanyaku sangat penasaran.
“gue sih enggak tau namanya,tapi dia tinggal dengan mbaknya yang jutek abis!”jawab Sesil dengan nada tinggi.
“oh….”
“lo,suka tah sama dia?”Tanya Sesil penasaran.
“engg…enggak lah,mana mungkin!”
“ini dia kurangnya lo,yang gak percaya diri!menurut gue dia juga suka dengan lo”sahut Sesil meyakinkan.
“eh…kok bisa kayak gitu?”tanyaku heran.
“tak tau…udah dulu deh ya.gue mau pulang kerumah soalnya jam segini,gue harus masak buat nanti malam”ujarnya sambil melambaikan tangan dan langsung membuang ice cream yang masih utuh.
            Dengan senyum-senyum yang tidak jelas,Aku pun masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu.hari muali malam,Aku pun berlalu.
            Malam ini udara sangat panas,Aku mulai kegerahan dibuatnya.sehabis menyantap masakan padang yang dibeli ayahku dirumah makan padang.Kubuka pintu rumah dan duduk diteras yang sejuk,seketika itu semilir angin menyibakkan rambut panjangku sambil memandangi bintang dilangit. Syahdu sekali mala mini.
Jreng…jreng…jreng…
Terdengar lagi suara gitar yang tadi siang terdengar samar ditelingaku,tapi sekarang jelas bahwa lagu yang dinyanyikannya tak asing kedengarannya ditelingaku lagu yang dinyanyikan oleh Matta band yang berjudul”jatuh cinta lagi”. Menurutku itu ungkapan hatinya saat ini,mungkin…
            Lagi –lagi kejadian kemarin pagi terulang. Dia muncul lagi dari atas rumahnya memandangku lama,dan berlalu. “Siapa sih dia?” tanda Tanya besar yang membuat Aku jadi bingung dan penasaran memikirkannya.
            Sore hari,saat anak-anak komplek rumahnya sedang gurau dengan teman sebaya mereka. Tiba-tiba segerombolan anak menghampiriku.
“cie..cie…! Icek,ada salam dari itu tuh!” sahut anak-anak sambil menunjuk kearah pria tinggi itu diatas rumahnya.
            Kulihat dia tersenyum malu sambil menggarut kepalanya. Dan anehnya lagi dia memeluk tiang tembok rumahnya yang tinggi,gembira sekali. Aku berjalan 5 langkah dari rumahku, dengan hati sumringah dan tentunya senyum malu juga.
“ cewek!nama gue Rizal,gue anak  Waykanan.gue lagi hijrah ke Tanjung karang ini buat sekolah di SMK Gajah Mada,sekarang gue udah kelas 3 sma”sahutnya dengan lantang dan jelas dari atas rumahnya.
            “cowok!na…”putusku seketika.
“gue udah tau semua tentang lo muth!dari awal pindahan,gue suka dengan lo karna dimata gue,lo itu sederhana dan apa adanya.Itu keliatan dari lo natap gue.” Sambungnya dengan serius.
“lo,mau gak jadi cewek gue?” teriaknya dengan keras.
Jantungku,berdetak kencang sekali.
“Aku agak bimbang,tunggu aja jawabannya nanti malam yah!” sahutku dengan teriak.
Dan Aku berlalu..
Aku tatap ia sebentar,dia tatap dari kejauhan
Aku senyum lepas,dia senyum sumringah
Kali ini Aku tahu namanya.
Pria tinggi semampai itu,oh namanya Rizal, dan aku masih berfikir untuk nanti malam,terima atau tidak. Aku harus kenal dia dulu lebih lanjut.
Jika tuhan berkehendak,bahwa dia cinta pertamaku. Apa boleh buat,dia memang pilihan. Jika tidak,mungkin hanya angan berlalu. Dan apakah yang akan terjadi ?

            Tuhan ,Bulan, Bintang, Angin, Gitar menjadi saksi malam nanti tentang Aku dan Rizal.
           

1 komentar: